|
Struktur luar
1.
Flagela : Struktur
seperti rambut mencuat menembus dinding sel dan bermula dari tubuh dasar
2.
Pili : Bulu halus, pendek dan
lurus serta jumlahnya lebih banyak dari
flagel
3.
Kapsul : lapisan
mukus (lendir) kental yang membungkus
sel
3.
Dinding
sel
Struktur dalam
1.
Membran
sitoplasma Suatu membran tipis terletak langsung dibawah dinding sel
2.
Mesosom
Membran sitoplasma yang melipat kedalam
(invaginasi) sitoplasma
3.
Sitoplasma
dan struktur didalamnya
4.
Endospora Merupakan tubuh berdinding tebal, sangat repraktif dan sangat
resisten
Pewarnaan bakteri
Dengan Pewarnaan, sel-sel terwarnai/berwarna dan
tidak tembus cahaya, sehingga sangat jelas & kontras
Tujuan pewarnaan
} Mempermudah melihat morfologi sel bakteri
} Untuk melihat bagian-bagian struktural sel
bakteri
} Membantu mengidentifikasi bakteri
} Memperjelas ukuran dan bentuk sel bakteri
Zat warna
Merupakan garam yang terdiri dari
ion positif (+) dan ion negatif (-), salah satu ion berwarna.
Jika :
•
Warna pada
ion (+) ; zat warna basa
•
Warna pada
ion (-) ; zat warna asam
Pewarnaan Gram :
salah satu teknik pewarnaan diferensial yang Penting dan sering digunakan
pewarnaan gram dikembangkan oleh Christian Gram (1884)
Dua macam bakteri : gram positif
(ungu), gram negatif (merah)
Macam –macam pewarnaan
1.
Pewarnaan
sederhana Pewarnaan yang hanya
menggunakan satu macam pewarna Contoh
zat warna : kristal violet, safranin, methylen blue (zat warna basa)
2.
Pewarnaan
differensial Proses pewarnaan
untuk menampilkan perbedaan diantara sel-sel bakteri Biasanya digunakan lebih dari satu macam zat
warna atau reagen pewarnan biasanya
3.
Pewarnaan tahan asam Khusus untuk Mycobacterium : M.
tuberculosa, M. leprae Karena banyak
mengandung asam mikolat & lemak Meningkatkan kandungan lemak : tak permeabel terhadap zat-zat warna yang umum Tidak
terwarnai oleh metode pewarnaan biasa
4.
Pewarnaan
Spora Genus
Bacillus
& Clostridium : menghasilkan endospora yang sangat resisten. Karena struktur dinding spora yang keras dan
tebal. : sukar diwarnai harus dengan
pemanasan. Sekali terwarnai sukar
dihilangkan. Ada beberapa metode :
Klein dan Schaeffer - fulton.
5.
Pewarnaan Kapsul Kapsul : merupakan lapisan lendir yang menyelubungi
sel, sebagai cadangan makanan, untuk perlindungan. Tanpa pewarnaan, K sukar dilihat dibawah
mikroskop, sebab : K. tak berawarna, K. indeks biasnya rendah. K. Bersifat non ionik : tidak diwarnai dengan
P. biasa tetapi dengan P. negatif.
6.
Pewarnaan
negative Spesimen dicampur
dengan tinta india & disebarkan menjadi lapisan tipis. Menelaah morfologi : prosedur dan reagen pewarnaan sangat lemah
pengaruhnya terhadap mikroorganisme
Kurva pertumbuhan
-
Fase Lag
(Fase adaptasi)
-
Fase
logaritmik (Ekponensial)
-
Fase
Stasioner
-
Fase
kematian
Jenis bakteri berdasarkan
kebutuhan kondisi fisik
Ø Temperatur (suhu) : Psikrofilik, Mesofilik, dan Termofilik
Ø Gas : Aerob, Anaerob, Anaerob fakultatif, mikroaerofilik
Ø pH :
Asidofilik, Neutrofilik, Alkalifilik
Ø Kadar
Garam : Halofilik
Faktor pertumbuhan bakteri
§ Faktor nutrisi
§ Faktor lingkungan
Faktor nutrisi
v Air
v merupakan pelarut / pembawa semua bahan nutrisi
yang diperlukan bakteri
v melancarkan reaksi-reaksi metabolic
v merupakan bagian terbesar sitoplasma
v Sumber energy
ï Berupa senyawa-senyawa organic dan anorganik
yang dapat dioksidasi
ï Cahaya matahari juga sumber energy bagi bakteri
v Sumber karbon
Dapat berupa karbohidrat, asam
organic, garam anorganik
Berdasarkan sumber karbon yang
diperlukanbakteri terbagi menjadi 2 kelompok :
1) Bakteri autotrof
ï Hanya membutuhkan air, garam anorganik dan
Karbondioksida CO2 sebagai sumber C
ï Jika yang dioksidasi adalah Hidrogen,
karbonmonoksida (CO), besi, belerang, amoniak atau nitrit maka bakterinya
adalah autotrof kemosintetik dan bila sumber energy dari sinar matahari disebut
autotrof-fotosintetik
2) Bakteri heterotrof
ï Memerlukan karbon organic ; dilaboratorium
dipakai glukosa
ï Bakteri heterotrof fotosintetik ; energy dari
cahaya
ï Bakteri heterotrof kemosintetik : dari oksidasi
senyawa organik
v Senyawa aceptor elektron
Memerlukan O2, senyawa organic,NO3-,
NO2-, SO4-, CO2, Fe3+
Bila sumber electron dari senyawa anorganik à bakteri litotroph/litotrof
Bila sumber electron dari senyawa organic à bakteri organotrof
Sumber Nitrogen
Protein dan asam nukleat komponen utamanya
Nitrogen sebesar ± 10% berat kering bakteri
Nitrogen yang dipakai dalam bentuk Nitrat (NO3
), NO2, NH3, N2 dan R-NH2
Banyak yang mampu memakai NH3(ammonium)
sebagai sumber Nitrogen
v Sumber Belerang
Merupakan komponen substansi sel
Bisa digunakan sulfur sebagai H2S
tetapi kebanyakan mengambilnya dalam bentuk SO4
v Sumber Fosfor
Fosfat dibutuhkan sebagai
komponen ATP (adenosine Tri Fosfat), asam nukleat dan sejumlah koenzim, asam
teichoat, polisakarida kapsul, dan beberapa protein bergugus fosfat
v Garam Anorganik
diperlukan untuk mempertahankan koloid dan
tekanan di dalam sel
memelihara keseimbangan asam basa
sebagai bagian enzim atau activator senyawa
enzim
v Sumber Mineral
Yang diperlukan adalah : K, Ca, Mg, Na, Cl
Fe, Mn, Co, Ca untuk mengatur tekanan osmotic,
kadar ion hidrogen
Faktor lingkungan
v Oksigen
(O2)
Berdasarkan kebutuhannya akan
oksigen bakteri terbagi menjadi 4
golongan :
1)
Obligat aerob : dapat tumbuh bila ada oksigen dalam jumlah besar
2) Fakultatif
anaerob : tumbuh baik ada ataupun
tanpa oksigen
3) Obligat anaerob : tumbuh baik
bila tanpa oksigen
4 )Mikroaerofilik
: tumbuh baik bila oksigennya
sedikit
v Temperatur / suhu
Yang terbaik adalah suhu optimum
Berdasarkan batas-batas suhu pertumbuhan,
baktteri terbagi menjadi :
a)
Bakteri psikrofilik
Dapat tumbuh pada suhu -50C
- 300C Suhu optimum 10-200C, tumbuh baik di tempat-tempat
dingin
b)
Bakteri mesofilik
Tumbuh baik pada 10-450C
atau pada suhu optimum 20-400C, bakteri pathogen bagi manusia tumbuh
baik pada suhu 370C
c)
Bakteri termofilik
Tumbuh baik pada suhu 25-800C
tapi optimum pada 50-600C ; bakteri yang terdapat di sumber-sumber
air panas, lumpur, lapindo, dan tempat-tempat yang bersuhu lebih dari 600C
v pH (tingkat keasam basaan pembenihan)
pada pH optimum 7,2 – 7,6, tapi pada umumnya
pada pH 4-9
berdasarkan kebutuhan terhadap pH, bakteri
terbagi pada :
ASIDIFILIK : tumbuh baik pada pH 2,0-5,0
NEUTROFILIK: tumbuh baik pada pH 5,5-8,0
ALKALIFILIK: tumbuh baik pada pH 8,4-9,0
v kadar garam / tekanan osmotic
bakteri halofilik : tumbuh baik
pada kadar garam yang tinggi
Patogenesis
L Patogenesis : kemampuan suatu organisme untuk
menyebabkan penyakit
L Kuman patogen : mikroorganisme yang mampu
menimbulkan penyakit
L Virulensi : derajat kemampuan suatu mikroba
untuk menyebabkan infeksi
L Faktor virulensi : Produk atau sifat mikroba
yang meningkatkan patogenitas
L Infeksi : Masuk dan berkembang biaknya suatu
mikroorganisme di dalam jaringan tubuh inang
Ø Untuk dapat menimbulkan penyakit, suatu mikroba
patogen:
~ Harus dapat memasuki
inang
~ Harus dapat bermetabolisme
dan berkembangbiak di dalam jaringan inang (multiplikasi)
~ Harus dapat merusak inang
~ Harus dapat menahan
pertahanan tubuh inang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar