Translate

Jumat, 15 Maret 2013

Bakteriologi 1


BAKTERI
 
Morfologi bakteri
Struktur luar
1.       Flagela : Struktur seperti rambut mencuat menembus dinding sel dan bermula dari tubuh dasar
2.       Pili       : Bulu halus, pendek dan lurus serta jumlahnya  lebih banyak dari flagel
3.       Kapsul  : lapisan mukus (lendir) kental yang membungkus sel
3.       Dinding sel

Struktur dalam
1.       Membran sitoplasma Suatu membran tipis terletak langsung dibawah dinding sel
2.       Mesosom Membran sitoplasma yang melipat kedalam (invaginasi) sitoplasma
3.       Sitoplasma dan struktur didalamnya
4.        Endospora  Merupakan tubuh berdinding tebal, sangat repraktif dan sangat resisten
Pewarnaan bakteri
Dengan Pewarnaan,  sel-sel terwarnai/berwarna  dan tidak tembus cahaya, sehingga sangat jelas & kontras
Tujuan pewarnaan
}  Mempermudah melihat morfologi sel bakteri
}  Untuk melihat bagian-bagian struktural sel bakteri
}  Membantu mengidentifikasi bakteri
}  Memperjelas ukuran dan bentuk sel bakteri
Zat warna
Merupakan garam yang terdiri dari ion positif (+) dan ion negatif (-), salah satu ion berwarna.
Jika :
          Warna pada ion (+) ; zat warna basa
          Warna pada ion (-) ; zat warna asam

Pewarnaan Gram :
 salah satu teknik pewarnaan diferensial yang Penting dan sering digunakan                                            
pewarnaan gram dikembangkan oleh Christian Gram (1884)
Dua macam bakteri : gram positif (ungu), gram negatif (merah)
Macam –macam pewarnaan
1.       Pewarnaan sederhana Pewarnaan yang hanya menggunakan satu macam pewarna Contoh zat warna : kristal violet, safranin, methylen blue (zat warna basa)
2.       Pewarnaan differensial Proses pewarnaan untuk menampilkan perbedaan diantara sel-sel bakteri Biasanya digunakan lebih dari satu macam zat warna atau reagen pewarnan biasanya
3.       Description: http://aguskrisnoblog.files.wordpress.com/2011/01/bakteri-gram-negatif.jpg?w=570Pewarnaan tahan asam Khusus untuk Mycobacterium : M. tuberculosa, M. leprae  Karena banyak mengandung asam mikolat & lemak  Meningkatkan kandungan lemak : tak permeabel terhadap zat-zat warna yang umum Tidak terwarnai oleh metode pewarnaan biasa
4.       Pewarnaan Spora Genus Bacillus & Clostridium : menghasilkan endospora yang sangat resisten. Karena struktur dinding spora yang keras dan tebal. : sukar  diwarnai harus dengan pemanasan. Sekali terwarnai sukar dihilangkan. Ada beberapa metode : Klein dan  Schaeffer - fulton.
5.       Pewarnaan Kapsul Kapsul : merupakan lapisan lendir yang menyelubungi sel, sebagai cadangan makanan, untuk perlindungan. Tanpa pewarnaan, K sukar dilihat dibawah mikroskop, sebab : K. tak berawarna, K. indeks biasnya rendah. K. Bersifat non ionik : tidak diwarnai dengan P. biasa tetapi dengan P. negatif.
6.       Pewarnaan negative Spesimen dicampur dengan tinta india & disebarkan menjadi lapisan tipis. Menelaah morfologi : prosedur dan reagen pewarnaan sangat lemah pengaruhnya terhadap  mikroorganisme
  Kurva pertumbuhan
-          Fase Lag (Fase adaptasi)
-          Fase logaritmik (Ekponensial)
-          Fase Stasioner
-          Fase kematian

Jenis bakteri berdasarkan kebutuhan kondisi fisik
Ø  Temperatur (suhu) : Psikrofilik, Mesofilik, dan Termofilik
Ø   Gas : Aerob, Anaerob, Anaerob fakultatif, mikroaerofilik
Ø   pH  :  Asidofilik, Neutrofilik, Alkalifilik
Ø   Kadar  Garam : Halofilik
Faktor pertumbuhan bakteri
§  Faktor nutrisi
§  Faktor lingkungan
Faktor nutrisi
v  Air
v  merupakan pelarut / pembawa semua bahan nutrisi yang diperlukan bakteri
v  melancarkan reaksi-reaksi metabolic
v  merupakan bagian terbesar sitoplasma
v  Sumber energy
ï  Berupa senyawa-senyawa organic dan anorganik yang dapat dioksidasi
ï  Cahaya matahari juga sumber energy bagi bakteri
v  Sumber karbon
Dapat berupa karbohidrat, asam organic, garam anorganik
Berdasarkan sumber karbon yang diperlukanbakteri terbagi menjadi 2 kelompok :
    1) Bakteri autotrof
ï  Hanya membutuhkan air, garam anorganik dan Karbondioksida CO2 sebagai sumber C
ï  Jika yang dioksidasi adalah Hidrogen, karbonmonoksida (CO), besi, belerang, amoniak atau nitrit maka bakterinya adalah autotrof kemosintetik dan bila sumber energy dari sinar matahari disebut autotrof-fotosintetik
    2) Bakteri heterotrof
ï  Memerlukan karbon organic ; dilaboratorium dipakai glukosa
ï  Bakteri heterotrof fotosintetik ; energy dari cahaya
ï  Bakteri heterotrof kemosintetik : dari oksidasi senyawa organik
v  Senyawa aceptor elektron
  Memerlukan O2, senyawa organic,NO3-, NO2-, SO4-, CO2, Fe3+
  Bila sumber electron dari senyawa anorganik à bakteri litotroph/litotrof
  Bila sumber electron dari senyawa organic à bakteri organotrof
Sumber Nitrogen
  Protein dan asam nukleat komponen utamanya Nitrogen sebesar ± 10% berat kering bakteri
  Nitrogen yang dipakai dalam bentuk Nitrat (NO3 ), NO2, NH3, N2 dan R-NH2
  Banyak yang mampu memakai NH3(ammonium) sebagai sumber Nitrogen
v  Sumber Belerang
  Merupakan komponen substansi sel
  Bisa digunakan sulfur sebagai H2S tetapi kebanyakan mengambilnya dalam bentuk SO4
v  Sumber Fosfor
Fosfat dibutuhkan sebagai komponen ATP (adenosine Tri Fosfat), asam nukleat dan sejumlah koenzim, asam teichoat, polisakarida kapsul, dan beberapa protein bergugus fosfat
v  Garam Anorganik
  diperlukan untuk mempertahankan koloid dan tekanan di dalam sel
  memelihara keseimbangan asam basa
  sebagai bagian enzim atau activator senyawa enzim
v  Sumber Mineral
  Yang diperlukan adalah : K, Ca, Mg, Na, Cl
  Fe, Mn, Co, Ca untuk mengatur tekanan osmotic, kadar ion hidrogen
Faktor lingkungan
v  Oksigen  (O2)
Berdasarkan kebutuhannya akan oksigen bakteri terbagi menjadi 4  golongan :
    1)  Obligat aerob : dapat tumbuh bila ada oksigen dalam jumlah besar
    2)  Fakultatif anaerob : tumbuh baik ada ataupun tanpa oksigen
    3)  Obligat anaerob : tumbuh baik bila tanpa oksigen
4 )Mikroaerofilik : tumbuh baik bila oksigennya sedikit
v  Temperatur / suhu
Yang terbaik adalah suhu optimum
Berdasarkan batas-batas suhu pertumbuhan, baktteri terbagi menjadi :
    a)   Bakteri psikrofilik
Dapat tumbuh pada suhu -50C - 300C Suhu optimum 10-200C, tumbuh baik di tempat-tempat dingin
    b)  Bakteri mesofilik
Tumbuh baik pada 10-450C atau pada suhu optimum 20-400C, bakteri pathogen bagi manusia tumbuh baik pada suhu 370C
    c)   Bakteri termofilik
Tumbuh baik pada suhu 25-800C tapi optimum pada 50-600C ; bakteri yang terdapat di sumber-sumber air panas, lumpur, lapindo, dan tempat-tempat yang bersuhu lebih dari 600C
v   pH (tingkat keasam basaan pembenihan)
  pada pH optimum 7,2 – 7,6, tapi pada umumnya pada pH 4-9
  berdasarkan kebutuhan terhadap pH, bakteri terbagi pada :
ASIDIFILIK : tumbuh baik pada pH 2,0-5,0
NEUTROFILIK: tumbuh baik pada pH 5,5-8,0
ALKALIFILIK: tumbuh baik pada pH 8,4-9,0
v  kadar garam / tekanan osmotic
bakteri halofilik : tumbuh baik pada kadar garam yang tinggi

Patogenesis
L  Patogenesis : kemampuan suatu organisme untuk menyebabkan penyakit
L  Kuman patogen : mikroorganisme yang mampu menimbulkan penyakit
L  Virulensi : derajat kemampuan suatu mikroba untuk menyebabkan infeksi
L  Faktor virulensi : Produk atau sifat mikroba yang meningkatkan patogenitas
L  Infeksi : Masuk dan berkembang biaknya suatu mikroorganisme di dalam jaringan tubuh inang
Ø  Untuk dapat menimbulkan penyakit, suatu mikroba patogen:
~ Harus dapat memasuki inang 
~ Harus dapat bermetabolisme dan berkembangbiak di dalam jaringan inang (multiplikasi)
~ Harus dapat merusak inang
~ Harus dapat menahan pertahanan tubuh inang


Tidak ada komentar:

Posting Komentar