Diare
Diare (atau dalam bahasa kasar disebut menceret) (BM = diarea; Inggris = diarrhea) adalah sebuah penyakit di mana tinja atau feses berubah menjadi lembek
atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam. Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa
infeksi virus tetapi juga seringkali akibat dari
racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih
dan dengan makanan mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat biasanya
sembuh dari infeksi virus umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu.
Namun untuk individu yang sakit atau kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang
parah dan dapat mengancam-jiwa bila tanpa perawatan.
Kapan disebut diare ?
Anak dinyatakan menderita diare bila
buang air besarnya “lebih encer” dan “lebih sering” dari biasanya. Tinja anak
diare dapat mengandung lendir dan darah, tergantung pada penyebabnya. Gejala
ikutan lainnya adalah demam dan muntah. Kadangkala gejala muntah dan demam
mendahului gejala mencretnya.
Pada dasarnya, diare
merupakan perubahan pola buang air besar (BAB). Baik frekuensinya bertambah
atau berubah konsistensinya, dari yang semula padat menjadi lembek atau cair.
Bisa juga kedua-duanya. Frekuensi BAB sebanyak 1-3 kali sehari masih dalam batas
normal.
Penyakit diare sering menyerang bayi
dan balita, bila tidak segera diatasi lebih lanjut akan menyebabkan dehidrasi
yang mengakibatkan kematian. Data terakhir dari Departemen Kesehatan
menunjukkan bahwa di Indonesia diare menjadi penyakit pembunuh kedua bayi di
bawah lima tahun (balita) setelah radang paru atau pneumonia. Banyak faktor
risiko yang diduga menjadi penyebab terjadinya penyakit diare pada bayi dan
balita di Indonesia. Salah satu faktor risiko yang sering diteliti adalah
faktor lingkungan yang meliputi sarana air bersih (SAB), sanitasi, jamban,
saluran pembuangan air limbah (SPAL), kualitas bakterologis air, dan kondisi
rumah.
Sanitasi yang buruk dituding sebagai
penyebab banyaknya kontaminasi bakteri E.coli dalam air bersih yang dikonsumsi
masyarakat. Bakteri E.coli mengindikasikan adanya pencemaran tinja manusia.
Kontaminasi bakteri E.coli terjadi pada air tanah yang banyak disedot penduduk
di perkotaan, dan sungai yang menjadi sumber air baku di PDAM pun tercemar
bakteri ini.
Gejala
Selain menimbulkan rasa tidak
nyaman, rasa malu karena sering ke toilet dan terganggunya aktivitas
sehari-hari; diare yang berat juga dapat menyebabkan kehilangan cairan
(dehidrasi) dan kehilangan elektrolit seperti natrium, kalium, magnesium dan
klorida.
Jika sejumlah besar cairan dan
elektrolit hilang, tekanan darah akan turun dan dapat menyebabkan pingsan,
denyut jantung tidak normal (aritmia) dan kelainan serius lainnya. Resiko ini
terjadi terutama pada anak-anak, orang tua, orang dengan kondisi lemah dan
penderita diare yang berat.
Hilangnya bikarbonat bisa
menyebabkan asidosis, suatu gangguan keseimbangan asam-basa dalam darah.
Diagnosa
Pertama-tama, dipastikan dulu apakah
diarenya timbul tiba-tiba dan untuk sementara waktu atau menetap. Dilihat juga
apakah:
·
Penyebabnya adalah perubahan makanan
·
Terdapat gejala lain seperti demam,
nyeri dan ruam kulit
·
Ada orang lain yang juga memiliki
gejala yang sama.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan
gejala dan hasil pemeriksaan contoh tinja. Pemeriksaan tinja meliputi bentuknya
(cair atau padat), baunya, ditemukannya lemak, darah atau zat-zat yang tidak
dapat dicerna, dan jumlahnya dalam 24 jam.
Bila diare menetap, dilakukan
pemeriksaan mikroskopik tinja untuk:
·
Mencari sel-sel, lendir, lemak dan
bahan lainnya
·
Menemukan darah dan bahan tertentu
yang menyebabkan diare osmotik
·
Mencari organisme infeksius,
termasuk bakteri tertentu, amuba dan Giardia.
Bila secara sembunyi-sembunyi
mengkonsumsi pencahar, maka pencahar yang diminum bisa ditemukan dalam contoh
tinja.
Untuk memeriksa lapisan rektum dan
anus dapat dilakukan sigmoidoiskopi. Kadang-kadang perlu dilakukan biopsi
(pengambilan contoh lapisan rektum untuk pemeriksaan mikroskop).
Pencegahan Diare
Diare dapat dicegah dengan cara
menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Adapun cara pencegehan diare dapat
dilakukan dengan cara:
- Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu
penting yaitu: 1) sebelum makan, 2) setelah buang air besar, 3) sebelum
memegang bayi, 4) setelah menceboki anak dan 5) sebelum menyiapkan
makanan;
- Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah,
antara lain dengan cara merebus, pemanasan dengan sinar matahari atau
proses klorinasi;
- Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak
tercemar serangga (lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain);
- Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya,
sebaiknya menggunakan jamban dengan tangki septik.
Pengobatan Diare
Diare merupakan suatu gejala dan
pengobatannya tergantung pada penyebabnya. Kebanyakan penderita diare hanya
perlu menghilangkan penyebabnya, misalnya permen karet diet atau obat-obatan
tertentu, untuk menghentikan diare.Kadang-kadang diare menahun akan sembuh jika
orang berhenti minum kopi atau minuman cola yang mengandung cafein.
Untuk membantu meringankan diare,
diberikan obat seperti difenoksilat, codein, paregorik (opium tinctur) atau
loperamide. Kadang-kadang, bulking agents yang digunakan pada konstipasi
menahun (psillium atau metilselulosa) bisa membantu meringankan diare Untuk
membantu mengeraskan tinja bisa diberikan kaolin, pektin dan attapulgit aktif.
Bila diarenya berat sampai
menyebabkan dehidrasi, maka penderita perlu dirawat di rumah sakit dan
diberikan cairan pengganti dan garam melalui infus. Selama tidak muntah dan
tidak mual, bisa diberikan larutan yang mengandung air, gula dan garam.
Jika seseorang atau balita telah
terserang diare, langkah awal yang dapat dilakukan adalah:
- Berikan minum dan makan secara normal untuk
menggantikan cairan tubuh yang hilang;
- Untuk bayi dan balita, teruskan minum ASI (Air Susu
Ibu);
- Berikan garam Oralit.
Segeralah priksakan penderita ke
dokter apabila diare berkelanjutan untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan
yang tidak diinginkan.
Larutan Garam-Gula
|
Larutan Garam-Tajin
|
Bahan terdiri dari 1 sendok teh
gula pasir,seperempat sendok teh garam dapur dan 1 gelas (200 ml) air matang.
Setelah diaduk rata pada sebuah
gelas diperoleh larutan garam-gula yang siap digunakan.
|
Bahan terdiri dari 6 (enam) sendok
makan munjung (100 gram) tepung beras, 1 (satu) sendok teh (5 gram) garam
dapur, 2 (dua) liter air. Setelah dimasak hingga mendidih akan diperoleh
larutan garam-tajin yang siap digunakan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar