|
PRINSIP
Emission method: sampel
tereksitasi, diukur energy radiasi yang dibebaskan pada waktu kembali ke ground
state
Atau
Terdisosiasi dari ikatan kimianya:
-
Keadaan ground state
-
Atom pd keadaan energy rendah
-
Mengabsorbsi radiasi ada spectrum yang sesuai
KARAKTERISTIK
- Sensitivitas
±
100X flame
- SENSITIF,
AKURAT, PRAKTIS, SPESIFIK
- Sinar
yang di adsorbs= λ sinar yg ditentukan
-
Tdk terexCitasi, tdk terpengaruh variasi suhu
pd flame, tdk terjadi transfer energy antar atom
KELEMAHAN
Pengaruh2 pada AAS
BAGAN AAS
HOLLOW CATHODE LAMP – CHOPPER –
FLAME – ENTRANCE SLIT – MONOCROMATOR – EXIT SLIT – DETECTOR
HOLLOW CATHODE LAMP: sumber cahaya
monokromatis yang sesuai degan zat
yang di ukur
CHOPPER: alat berupa kapiler untuk memilih sinar radiasi
FLAME/BURNER: tempat terjadinya pembakaran, sampel terdisosiasi di
sini
ENTRANCE SLIT: tempat masuknya cahaya
MONOCROMATOR: untuk menyaring radiasi yang berupa absorbs dari
atom-atom bebas
EXIT SLIT: tempat keluarnya sinar
DETECTOR: mengukur sinar yang di absorpsi
CONTOH PROSES AAS
Bila sinar HOLLOW CATHODE LAMP kpd
atom Na (keadaan terdisosiasi dlm flame) sebagian di absorbs sehingga
intensitas cahaya berkurang lalu terbaca oleh detector
HOLLOW CATHODE LAMP (H.C.L)
-
Terbuat dari materi yang di analisa ataupun dari
alloy (campuran logam),
-
Window, quartz atau special glass yg dpt
meneruskan sinar dg panjang gelombang tertentu
-
Dapat memancarakn energy radiasi,
-
Panjang gelombang spesifik
-
CURRENT / aliran listrik diantara 2 elektron
dalam H.C.L
-
Argon/Neon pengisi H.C.L pd tekanan beberapa
mmHg
-
CARA KERJA LAMP
Logam memercik dari katode gas ke gas envelope - Atom
gas bertemu gas argon/neon – atom Kehilangan energy - memancarkan radiasi
spesifiknya
BURNER
1.
TOTAL CONSUPTION BURNER
capillary tip
fuelinlet
oxidant inlet
sampel cap
kelemahan:
ada
droplets besar dlm nyala, suara agak keras/kasar.
Keuntungan:
Nyala lebih terkonsentrasi, lebih
panas, disosiasi lebih efektif
2.
LAMINAR FLOW BURNER
Boiling head
fuelinlet
drain
spoilars
sampel cap,
nebulizer dan oxidant inlet
sisini gasgas bercampur & sample diatomisasi sebelum di
bakar
keuntungan: hanya
droplet kecil yg masuk flame, suara lembut
kelemahan: nyala
kurang panas, tdk terdisosiasi sempurna.
3. NITROUS OXIDE PREMIX BURNER
Kelebihan: temperature tinggi, disosiasi beberapa ca kompleks
Kelemahan: pd temp tinggi ada exitasi dan emisi
PENGARUH PD AAS
1. Kimia
Flame tdk mendisisoasi sampel, tdk
terbentuk atom bebas, tidak terjadi absorpsi
2. Ionisasi
Atom terexcitasi
menghasilkan emisi pada λ
yg sama
Diatasi dg:
Ditambah substansi berlebih yang
mudah terionisasi + dpt diabsorbsi sebagian besar energy flame, menurunkan suhu
flame
3. Efek matrix
Missal:
Pengaruh pelarut organic dpt
memperkuat absorbs sinar menjadi 2-5X bila pelarutnya H2O
Absorbs sinar oleh droplets padat
pada wkt pelarut menguap di flame
ISE
ION SELECTIVE ELECTRODE
PRINSIP
Penentuan elektrokimia secara
kuantitatif untuk beberapa elemen dengan cara potensiometri.
Dengan electrode membrane yg
sensitive terhadap elemen yg ditentukan (working electrode W.E)
Dengan elektroda
Pembanding sebagai acuan (Reference
Electrode/R.E)
Kombinasi antara R.E &W.E
menghasilkan kontak dg lar. Ion menjadi betery yg dpt rimbul aliran listrik yg
sebanding dg ion dlm larutan.
Tujuannya untuk mengenal bermacam2
elektrode
KELEBIHAN
Cepat, praktis, sensitirf, akurat
JENIS2 ION
H+(pH electrode),Na+, K+, Li++,
NH4+
perbedaan
konsentrasi ion pd kedua sisi yg berlawanan dari membrane menghasilkan rumus NERST
V=(RT/ZF)ln
(C1/C2)
V=VOLTAGE
R=KONSTANTA GAS 8,315 KJ/Kg MOL
T=SUHU DLM KELVIN
Z=VALENSI
F=FARADAY: 96,495 C/Mol
C1&C2= KONSENTRASI DUA SISI
MEMBRAN
APLIKASI ISE
BLOOD GAS INSTRUMENT (MENGHITUNG KADAR GAS
DARAH)
Komponen2 blood
gas instrument:
pH(hydrogen electrode)
konsentrasi H+
pd permukaan elektrolit gelas
pO2(oxygen electrode)
O2 difusi lewat membran
polypropylene ke kawat platina dan electrode. Reaksi elektokimia:
Terjadi reduksi pada anoda sehingga
menghasilkan 4e-. 4e- diambil & digunakan oleh katoda
menghasilkan arus listrik yg terjadi pada penentuan O2.
CO2 (CO2 ELEKTRODA)
Ditemukan oleh STOW dkk
Modifikasi dari
pH electrode
CO2+H2O H2CO3 H++
HCO3-
pH Meter
mengukur
perbedaan potensial antara 2 larutan dengan pH(derajat keasaman)
berbeda. Menggunakan pH dg elektroda yg
sensitive terhadap ion H+.
Pengukur pH
H3O+ - ASAM – pH < 7
OH- - BASA – pH>7
pH = - log (H3O+)
= -
log H+
Aktifitas (H3O+)
dipengaruhi : konsentrasi larutan, suhu, ion2 lain.
Larutan netral = air murni
2H2O H3O
+ OH-
KONSTANTA AIR (24O) = 10 -14
pH=pOH=7
Pengukuran pH =
selisih potensial
Rumus NERST
E=EO + 0,05816 .
log (H3O+)
CHLORIDEMETER
Prinsip: titrasi coulometri
-
2 elektroda perak (Ag)
-
Bahan pemeriksa Cl- = larutan
-
Arus teratur lewat elektroda dan larutan
Pada elektroda :
Ag Ag+ + e-
Pada larutan
Ag+ + Cl- AgCl
Q = It
Q ~ Ag+ ~ Cl-
Reaksi : Ag+ + Cl- Ag
Tidak ada komentar:
Posting Komentar